Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Tanaman
Tanaman tumbuh dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari tumbuhan itu sendiri disebut faktor internal, namun faktor yang berasal dari lingkungan disebut faktor eksternal. beberapa dari faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah kelembaban udara. Kelembaban udara berarti kandungan uap air di udara. Kelembaban dibutuhkan oleh tanaman agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembaban yang dibutuhkan tanaman berbeda-beda tergantung pada jenisnya. jika ingin mendapatkan produktifitas yang optimal, tanaman ada yang membutuhkan kelembaban yang tinggi dan ada juga yang membutuhkan kelembaban yang rendah.
Kelembaban udara berpengaruh
terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan pada daun.
Contohnya pohon, bila kelembaban tinggi maka pertumbuhan pohon akan
terganggu karena tidak seimbangnya antara unsur air dan cahaya. Tetapi
kelembaban udara yang tinggi sangat mempengaruhi pertumbuhan organ
vegetatif pada pohon.
Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau
transpirasi. Jika kelembaban rendah, maka laju transpirasi meningkat dan
penyerapan air dan zat-zat mineral juga meningkat. Hal itu akan
meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Dan
sebaliknya, jika kelembaban tinggi, maka laju transpirasi rendah dan
penyerapan zat-zat nutrisi juga rendah . Hal ini akan mengurangi
ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhannya
juga akan terhambat. Selain itu, kelembaban yang tinggi akan menyebabkan
tumbuhnya jamur yang dapat merusak atau membusukkan akar tanaman. Dan
apabila kelembabannya rendah akan menyebabkan timbulnya hama yang dapat
merusak tanaman.
Kelembaban udara sangat mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan, pembiakan, dan kereaktifan suatu hama ataupun penyakit baik langsung maupun tidak langsung kerena semakin lembab iklim disuatu tempat maka penyakit akan semakin cepat berkembang. Kelembaban yang relatif tinggi merupakan kondisi potensial timbulnya penyakit. Terjadinya infeksi patogen kerap ditentukan kondisi kelembaban disekitar pertanaman, terutama bagi patogen cendawan. Berbeda dengan penyakit cendawan, penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya lebih berkembang pada musim kering. Lain halnya dengan perkembangan hama, jika kelembaban udara rendah maka timbulnya penyakit dapat dikurangi tetapi hama tanaman dapat berkembang. Kemampuan hama bertahan hidup terhadap kelembaban udara disekitarnya berbeda-beda menurut jenisnya. Selain itu, kelembaban udara juga mempengaruhi penyebaran hama.
Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Hama dan Penyakit
Tidak ada organisme yang dapat hidup tanpa air karena disetiap bagian tubuh makhluk hidup pasti memerlukan air. Sama halnya dengan hama, hama juga memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya terutama pada hama serarangga. Serangga akan mengkonsumsi air dari lingkungannya dan secara terus-menerus melepaskan air melalui proses penguapan dan ekresi. Dalam hal ini air yang dibutuhkan serangga dipengaruhi oleh lingkungannya terutama kelembaban udara.Kelembaban udara sangat mempengaruhi perkembangan, pertumbuhan, pembiakan, dan kereaktifan suatu hama ataupun penyakit baik langsung maupun tidak langsung kerena semakin lembab iklim disuatu tempat maka penyakit akan semakin cepat berkembang. Kelembaban yang relatif tinggi merupakan kondisi potensial timbulnya penyakit. Terjadinya infeksi patogen kerap ditentukan kondisi kelembaban disekitar pertanaman, terutama bagi patogen cendawan. Berbeda dengan penyakit cendawan, penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya lebih berkembang pada musim kering. Lain halnya dengan perkembangan hama, jika kelembaban udara rendah maka timbulnya penyakit dapat dikurangi tetapi hama tanaman dapat berkembang. Kemampuan hama bertahan hidup terhadap kelembaban udara disekitarnya berbeda-beda menurut jenisnya. Selain itu, kelembaban udara juga mempengaruhi penyebaran hama.
0 Response to "Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Tanaman dan Hama Penyakit"
Post a Comment