Sifat kebudayaan :
1. Etnosentis
Kebudayaan ini beranggapan bahwa kebudayaannyalah yang
terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki orang lain. Etnosentrisme
cenderung memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme
memandang dan mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri.
Contoh : kebiasaan
memakai koteka bagi masyarakat papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut
masyarakat yang bukan warga papua pedalaman, memakai koteka mungkin adalah hal
yang sangat memalukan. Tapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap
sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggan.
2. Universal
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab
atas problematika masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian, tidak pula
apriori terhadap politisasi massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat dan
menjangkau ke depan demi perkembangan masyarakat majemuk Indonesia.
Contoh
: Sigit dari Indonesia dan James dari Inggris
sama-sama memiliki kebudayaan (bersifat universal). Namun, Sigit memiliki pola
perilaku untuk menerima sesuatu selalu menggunakan dengan tangan kanan.
Sementara James memiliki pola perilaku untuk menerima sesuatu bisa dengan
menggunakan tangan kanan atau kiri (ciri khusus kebudayaannya).
3. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala
suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari
suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan
kelompok itu sendiri.
Contoh : Bangunan rumah
di daerah Kota, Jakarta Utara dan Juga Museum Fatahillah Jakarta merupakan
wujud akulturasi dari kebudayaan yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa ketika
menjajah Indonesia. Bangunan Museum Fatahillah menyerupai Istana Dam di
Amsterdam, yang terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur
dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang
pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.
4. Adaptif
Kebudayaan
adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan adalah sebuah
keberhasila mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan kita sebuah
keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap bentuk
kehidupan yang lain.
Contoh : Adaptasi terhadap budaya
luar, karena terjadinya bencana alam
masyarakat yang berara pada daerah terebut harus pindah ke daerah lain yang
memiliki budaya berbeda.
5. Dinamis
(flexible)
Kebudayaan
itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis. Tanpa
adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan
berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam
kebudayaan itu sendiri yang akan memperkenalkan variasi -variasi baru dalam
tingkah-laku yang akhirnya akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan
menjadi bagian dari kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek
dalam lingkungan kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan
membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi tersebut.
Contoh : Setiap
kebudayaan pasti mengalami perubahan atau perkembangan, walaupun kecil dan
sering kali tidak dirasakan oleh anggota-anggotanya. Coba perhatikan corak
pakaian pada potret nenek anda ketika masih muda, lalu bandingkan dengan corak
pakaian anda saat ini. Tentu keduanya berbeda. Itulah contoh kecil perubahan
dalam masyarakat. Umumnya, unsur kebedaan seperti teknologi lebih terbuka
terhadap proses perubahan, dibandingkan dengan unsur rohani seperti moral dan
agama yang cenderung statis.
6. Integratif
(Integrasi)
Integrasi
adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap
komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu : Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem sosial tertentu membuat suatu keseluruhan dan menyatukan
unsur-unsur tertentu Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang
dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur
sosial atau kemasyarakatan.
Contoh : Sekelompok yang pergi kesuatu
daerah yang budayanya berbeda dengan daerah asalnya maka sekelompok masyarakat
tersebut sebagai kebudayaan minoritas yang harus bersikap komformitas terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan
mereka masing-masing.
Terkait Peran Budaya Lokal Dalam
Pembangunan Nasional
Pembangunan melalui kebudayaan menjadi salah
satu faktor penting yang harus dilaksanakan untuk kelangsungan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Untuk itu ke depannya pemrintah perlu memperhatikan aspek kebudayaan lokal untuk dijadikan
landasan kebijakan dalam melaksanakan programnya masing-masing. Di samping itu
pula peranan masyarakat dituntut aktif dalam
pembangunan kebudayaan karena tanpa partisipasi masyarakat untuk mengembangkan
buday lokal, pelaksanaan pembangunan kebudayaan tidak dapat berhasil dengan
sukses. Serta dapat menekan budaya asing yang semakin hari semakin menghantui
bangsa ini.
0 Response to "Sifat-Sifat Kebudayaan Beserta Contoh #Sosiologi_Pertanian"
Post a Comment